TOP NEWS

Silahkan cari apa yang anda perlukan

Jumat, 21 Oktober 2016

Analisis Promosi Yang Tidak Beretika Pada Video Promoosi Xiaomi MI Note


Nama  : Muhammad Rizky Kurnia
NPM   : 16213130
Kelas   : 4EA17

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring berkembangnya jaman teknologi semakin maju. Persaingan antara perusahaan teknologi semakin ketat. Permintaan terhadap produk maupun jasa secara kualitas maupun kuantitas semakin meningkat. Hal tersebut yang mendorong setiap produsen untuk menawarkan berbagai macam produk dan jasa kepada konsumen


Dalam hal ini permintaan akan smartphone semakin meningkat tiap tahunnya.  Setiap produsen saling bersaing satu sama lain dapat untuk menciptakan inovasi – inovasi baru pada perangkat smartphone buatannya. Dengan harapan inovasi yang dibuatnya disukai dan diterima oleh konsumen.

Untuk menghadapi persaingan ini strategi pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan untuk menarik minat masayarakat untuk membeli produknya. Produsen tidak hanya mengembangkan produk yang bermutu, penetapan harga yang tepat, dan penempatan produk oleh konsumen tetapi perusahaan juga harus melakukan komunikasi dengan konsumen untuk mengetahui produk seperti apa yang diinginkan konsumen. Komunikasi seperti ini biasa dilakukan perusahaan dengan promosi.

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan yang meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan serta hubungan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu promosi maka perusahan harus dapat membuat iklan yang dapat memberikan informasi produknya secara efektif.

Pada saat ini ikaln – iklan yang ada sudah bermacam – macam, mulai dari ditayangkan di tv, tertulis di koran atau majalah, di spanduk jalan, dan lain – lain. Bagi sebagian orang iklan-iklan yang ditayangkan di televisi sangat baik karena memberikan informasi suatu produk dan memberikan hiburan yang menarik, tetapi sebagian lainnya beranggapan bahwa iklan dapat menyesatkan konsumen karena dapat membuat orang membeli produk model - model penyampai pesan.

Pada kasus ini akan dibahas mengenai video produk Xiaomi yaitu MI Note yang mengejek atau menjelekkan secara tidak langsung produk milik Apple yaitu iPhone 6 Plus. Dalam video tersebut beberapa orang terlihat membawa wajan dan memegangi iPhone 6 Plus. Mereka lantas menghantamkan wajan pada bagian belakang iPhone 6 Plus, terutama di bagian kamera, yang ada di atas meja. Setelah itu, tanpa diduga iPhone berubah menjadi Mi Note.  Jika dilihat, pada video tersebut sudah melanggar etika dalam periklanan.

Untuk lebih jelasnya pada makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai promosi yang tidak beretika.


TEORI

Pengertian Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Tujuan Promosi di antaranya adalah:
1.      Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2.      Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3.      Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4.      Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5.      Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6.      Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:
1.      Melalui e-mail
2.      Melalui sms
3.      Melalui pembicaraan
4.      Melalui iklan
5.      Dll.

Etika Pemasaran dalam konteks promosi :
a)      Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b)      Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c)      Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d)     Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e)      Tidak mengecewakan konsumen.

Etika bisnis di Bidang Pemasaran

Dalam setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan kenaikan pada tingkat pemasarannya.

Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan oleh tekhnik promosi.

Cara-Cara Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis

Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1.      Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.

2.      Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.

3.      Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.

4.      Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.

5.      Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.

6.      Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.

7.      Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

8.      Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.

9.      Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu.

10.  Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.

11.  Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.

Kasus atau Artikel

Xiaomi telah secara resmi memunculkan dua phablet terbarunya, yakni Mi Note dan Mi Note Pro. Dan kedua ponsel premium tersebut ditujukan untuk bisa bersaing dengan iPhone 6 dan 6 Plus milik Apple. Jadi, tak heran kalau perusahaan asal Cina itu pun berusaha untuk mengolok iPhone sebagai sarana marketingnya.
Dalam sebuah video iklan terbaru, Xiaomi pun menggunakan wajan penggorengan sebagai bahan olokan untuk iPhone. Dalam video tersebut, nampak Presiden sekaligus co-founder Xiaomi, Bin Lin mengejek kamera utama milik iPhone 6 Plus karena kamera tersebut tampak menonjol. 
 
Masih dalam video tersebut, satu-satunya cara untuk memperbaiki kamera menonjol pada iPhone 6 Plus adalah dengan wajan penggorengan. Dan dengan wajan penggorengan itu, dia pun berhasil menyulap kamera menonjol iPhone menjadi sebuah Mi Note yang mempunyai kamera rata dan terintegrasi secara harmonis dengan body handphone. 



Sumber : beritateknologi.com

ANALISIS

Xiaomi merupakan perusahaan perusahaan mobile internet yang berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Salah satu produk xiaomi adalah smartphone. Pada saat peluncuran render smartphone barunya yaitu MI Note Xiaomi kerap melakukan berbagai promosi untuk mengenalkan produk tersebut kepada konsumen. Contohnya melalui video promosi Xiaomi MI Note ini.

Dalam video tersebut, beberapa orang terlihat membawa wajan dan memegangi iPhone 6 Plus. Mereka lantas menghantamkan wajan pada bagian belakang iPhone 6 Plus, terutama di bagian kamera, yang ada di atas meja. Setelah itu, tanpa diduga iPhone berubah menjadi Mi Note. 

Rupanya, maksud dari aksi tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa perangkat Xiaomi memiliki desain kamera yang lebih unggul ketimbang iPhone Apple. Kamera belakang Mi Note didesain menyatu dengan bodi perangkat, sedangkan kamera iPhone 6 Plus masih tampak menonjol.

Namun video promosi tersebut mengandung unsur yang melanggar etika dalam promosi, video tersebut menjatuhkan pesaingnya dengan menjelekkan produk lain yaitu iPhone. Xiaomi malah melebih  lebihkan produknya dan malah menutupi kelemahan produknya tersebut. Hal tersebut merupakan tindakan yang tidak terpuji. Seharusnya xiaomi tidak harus menggunakan iPhone dalam mengenalkan MI Note ini konsumen.  Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan dalam video promosi produk. Akibat dari video tersebut dapat membuat reputasi iPhone turun dan dapat menyebabkan kepercayaan masyarakat sedikit berubah. Video tersebut juga banyak mendapat komentar negatif di internet, namun tidak sedikit juga yang malah tertawa melihat video tersebut. Mungkin karena aksi konyol dalam menggunakan wajan untuk mengubah MI Note menjadi iPhone.
Untuk itu menurut janganlah membuat iklan dan promosi yang tidak lazim atau tidak beretika. Bisa juga iklan yang dibuat bisa menyinggung perusahaan lainnya. Buatlah promosi yang beretika dan diterima oleh orang-orang tanpa menyinggung perusahaan lain. Dengan begitu persaingan menjadi lebih sehat


REFERENSI

https://azisknucklehead.wordpress.com/2013/01/23/peranan-etika-bisnis-dalam-bidang-pemasaran/

https://www.beritateknologi.com/xiaomi-sindir-tonjolan-kamera-iphone-6-dengan-wajan-penggorengan/

http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11034099/eecb20e53368bea7d2ab350917a92430/intro

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/794/content%201.?sequence=1

0 komentar: