Analisis Promosi Yang Tidak Beretika Pada Video Promoosi Xiaomi MI Note
Nama : Muhammad Rizky Kurnia
NPM :
16213130
Kelas : 4EA17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring
berkembangnya jaman teknologi semakin maju. Persaingan antara perusahaan
teknologi semakin ketat. Permintaan terhadap produk maupun jasa secara kualitas
maupun kuantitas semakin meningkat. Hal tersebut yang mendorong setiap produsen
untuk menawarkan berbagai macam produk dan jasa kepada konsumen
Dalam hal ini
permintaan akan smartphone semakin
meningkat tiap tahunnya. Setiap produsen
saling bersaing satu sama lain dapat untuk menciptakan inovasi – inovasi baru
pada perangkat smartphone buatannya. Dengan harapan inovasi yang dibuatnya
disukai dan diterima oleh konsumen.
Untuk menghadapi
persaingan ini strategi pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan untuk menarik
minat masayarakat untuk membeli produknya. Produsen tidak hanya mengembangkan produk
yang bermutu, penetapan harga yang tepat, dan penempatan produk oleh konsumen
tetapi perusahaan juga harus melakukan komunikasi dengan konsumen untuk
mengetahui produk seperti apa yang diinginkan konsumen. Komunikasi seperti ini
biasa dilakukan perusahaan dengan promosi.
Promosi merupakan arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai
kepada tindakan yang meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan
serta hubungan masyarakat.
Untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu promosi maka perusahan harus dapat
membuat iklan yang dapat memberikan informasi produknya secara efektif.
Pada
saat ini ikaln – iklan yang ada sudah bermacam – macam, mulai dari ditayangkan
di tv, tertulis di koran atau majalah, di spanduk jalan, dan lain – lain. Bagi
sebagian orang iklan-iklan yang ditayangkan di televisi sangat baik karena
memberikan informasi suatu produk dan memberikan hiburan yang menarik, tetapi
sebagian lainnya beranggapan bahwa iklan dapat menyesatkan konsumen karena
dapat membuat orang membeli produk model - model penyampai pesan.
Pada
kasus ini akan dibahas mengenai video produk Xiaomi yaitu MI Note yang mengejek
atau menjelekkan secara tidak langsung produk milik Apple yaitu iPhone 6 Plus. Dalam
video tersebut beberapa orang terlihat membawa wajan dan memegangi iPhone 6
Plus. Mereka lantas menghantamkan wajan pada bagian belakang iPhone 6 Plus,
terutama di bagian kamera, yang ada di atas meja. Setelah itu, tanpa diduga
iPhone berubah menjadi Mi Note. Jika dilihat, pada video tersebut sudah melanggar
etika dalam periklanan.
Untuk
lebih jelasnya pada makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai promosi yang
tidak beretika.
TEORI
Pengertian Promosi
Promosi adalah
upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya
promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan Promosi
di antaranya adalah:
1.
Menyebarkan
informasi produk kepada target pasar potensial
2.
Untuk
mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3.
Untuk
mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4.
Untuk
menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5.
Membedakan
serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6.
Membentuk
citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Beberapa cara untuk
melakukan promosi adalah:
1.
Melalui
e-mail
2.
Melalui
sms
3.
Melalui
pembicaraan
4.
Melalui
iklan
5.
Dll.
Etika Pemasaran
dalam konteks promosi :
a)
Sebagai
sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b)
Sebagai
sarana untuk membangun image positif.
c)
Tidak
ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d)
Selalu
berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e)
Tidak
mengecewakan konsumen.
Etika bisnis di Bidang Pemasaran
Dalam setiap
produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau
jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan kenaikan pada
tingkat pemasarannya.
Promosi sangat
diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui oleh
publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana cara
berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku,
etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
oleh tekhnik promosi.
Cara-Cara
Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis
Dalam
menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pengendalian
Diri
Artinya,
pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2.
Pengembangan
Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku
bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi.
3.
Mempertahankan
Jati Diri
Mempertahankan
jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
4.
Menciptakan
Persaingan yang Sehat
Persaingan
dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat
jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah,
sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect
terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu
ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5.
Menerapkan
Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
Dunia
bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi
perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
6.
Menghindari
Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika
pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan
terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk
permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan
nama bangsa dan Negara.
7.
Mampu
Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya,
kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai
contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece”
dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga
jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada
pihak yang terkait.
8.
Menumbuhkan
Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya
(trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah,
sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang
sudah besar dan mapan.
9.
Konsekuen
dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua
konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila
setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa?
Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik
pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan”
demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu
semi satu.
10.
Memelihara
Kesepakatan
Memelihara
kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa
yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
11.
Menuangkan
ke dalam Hukum Positif
Perlunya
sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi
Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari
etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
Kasus atau Artikel
Xiaomi telah secara resmi memunculkan dua phablet terbarunya, yakni Mi Note dan Mi Note Pro. Dan kedua ponsel premium tersebut ditujukan untuk bisa bersaing dengan iPhone 6 dan 6 Plus milik Apple. Jadi, tak heran kalau perusahaan asal Cina itu pun berusaha untuk mengolok iPhone sebagai sarana marketingnya.
Dalam sebuah video iklan terbaru, Xiaomi pun menggunakan
wajan penggorengan sebagai bahan olokan untuk iPhone. Dalam video tersebut,
nampak Presiden sekaligus co-founder Xiaomi, Bin Lin mengejek kamera utama
milik iPhone 6 Plus karena kamera tersebut tampak menonjol.
Masih dalam video tersebut, satu-satunya cara untuk memperbaiki kamera menonjol pada iPhone 6 Plus adalah dengan wajan penggorengan. Dan dengan wajan penggorengan itu, dia pun berhasil menyulap kamera menonjol iPhone menjadi sebuah Mi Note yang mempunyai kamera rata dan terintegrasi secara harmonis dengan body handphone.
Sumber : beritateknologi.com
ANALISIS
Xiaomi merupakan
perusahaan perusahaan mobile internet yang berdedikasi untuk
menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. Salah satu produk xiaomi
adalah smartphone. Pada saat peluncuran render smartphone barunya yaitu MI Note
Xiaomi kerap melakukan berbagai promosi untuk mengenalkan produk tersebut
kepada konsumen. Contohnya melalui video promosi Xiaomi MI Note ini.
Dalam
video tersebut, beberapa orang terlihat membawa wajan dan memegangi iPhone 6
Plus. Mereka lantas menghantamkan wajan pada bagian belakang iPhone 6 Plus,
terutama di bagian kamera, yang ada di atas meja. Setelah itu, tanpa diduga
iPhone berubah menjadi Mi Note.
Rupanya, maksud dari aksi tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa perangkat Xiaomi memiliki desain kamera yang lebih unggul ketimbang iPhone Apple. Kamera belakang Mi Note didesain menyatu dengan bodi perangkat, sedangkan kamera iPhone 6 Plus masih tampak menonjol.
Namun video promosi
tersebut mengandung unsur yang melanggar etika dalam promosi, video tersebut
menjatuhkan pesaingnya dengan menjelekkan produk lain yaitu iPhone. Xiaomi malah
melebih lebihkan produknya dan malah
menutupi kelemahan produknya tersebut. Hal tersebut merupakan tindakan yang
tidak terpuji. Seharusnya xiaomi tidak harus menggunakan iPhone dalam
mengenalkan MI Note ini konsumen. Masih banyak
cara lain yang dapat dilakukan dalam video promosi produk. Akibat dari video
tersebut dapat membuat reputasi iPhone turun dan dapat menyebabkan kepercayaan
masyarakat sedikit berubah. Video tersebut juga banyak mendapat komentar
negatif di internet, namun tidak sedikit juga yang malah tertawa melihat video
tersebut. Mungkin karena aksi konyol dalam menggunakan wajan untuk mengubah MI
Note menjadi iPhone.
Untuk itu
menurut janganlah membuat iklan dan promosi yang tidak lazim atau tidak
beretika. Bisa juga iklan yang dibuat bisa menyinggung perusahaan lainnya.
Buatlah promosi yang beretika dan diterima oleh orang-orang tanpa menyinggung
perusahaan lain. Dengan begitu persaingan menjadi lebih sehat
REFERENSI
https://azisknucklehead.wordpress.com/2013/01/23/peranan-etika-bisnis-dalam-bidang-pemasaran/
https://www.beritateknologi.com/xiaomi-sindir-tonjolan-kamera-iphone-6-dengan-wajan-penggorengan/
http://sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/11034099/eecb20e53368bea7d2ab350917a92430/intro
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/794/content%201.?sequence=1
0 komentar: