Menganalisis Manfaat Kehadiran Bisnis Baru Menurut Teori Utilitarian
TUGAS SOFTSKILL
1 : ETIKA BISNIS
Nama : Muhammad Rizky Kurnia
NPM :
16213130
Kelas : 4EA17
PENDAHULUAN
Belakangan ini
semakin banyak pelaku bisnis yang membuka usaha barunya di berbagai bidang.
Kebebasan tersebut dikarenakan mekanisme pasarnya yang semakin bebas juga dalam
pelaksanaan dan pengembangan pembangunan ekonomi. Sehingga di sini pelaku
bisnis dapat bersaing dan berkembang mengikuti perkembangan mekanisme pasar.
Keuntungan dalam
berbisnis ternyata banyak menarik perhatian orang untuk membuka bisnis juga.
Seperti di sekitar lingkungan saya, semakin banyak usaha baru yang didirikan.
Berbagai jenis usaha baru seperti bisnis perumahan cluster, rumah makan, pusat
perbelanjaan, dan tempat penyewaan lapangan futsal baru didirikan. Kehadiran
sebuah bisnis baru pasti memiliki dampak positif maupun negatif, tergantung
dari dampak yang diberikan dari bisnis tersebut terhadap masyarakatnya.
Yang menjadi fokus
dalam makalah ini adalah lapangan futsal. Mengingat semakin sedikitnya lahan
terbuka untuk dijadikan lapangan sepak bola, banyak sekarang orang beralih ke
olahraga sejenis sepak bola namun dengan lapangan yang lebih kecil yaitu
futsal. Cara bermain olah raga tersebut tetap sama hanya ada beberapa aturan
yang berbeda mulai dari jumlah orang yang bermain sampai lamanya waktu
pertandingan.
Seiring berjalannya
waktu, futsal semakin digemari banyak orang mulai dari anak – anak, remaja,
bahkan orang tua. Karena banyak dari mereka memilihn untuk bermain futsal
selain mengasah kemapuan juga dapat menyegarkan pikiran dari kesibukan selama
satu minggu. Oleh karena itu tak heran jika dilihat setiap akhir pekan lapangan
futsal selalu ramai.
Jika diperhatikan
membuka bisnis lapangan futsal ini ternyata menghasilkan keuntungan yang cukup
besar. Dalam membuka bisnis ini memerlukan modal yang cukup besar untuk
mendapatkan lahan untuk dibangun serta modal untuk membeli perlengkapan dan
peralatan yang dibutuhkan. Namun teteap saja, sekarang ini semakin banyak orang
membuka bisnis lapangan futsal. Salah satu yang ada di sekitar tempat saya
yaitu bernama GMC Futsal.
Dalam kasus ini saya
tertarik untuk membahas GMC Futsal. Didirikan belum lama, tempat tersebut sudah
memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Banyak sekali manfaat
atau dampak positif yang didapat dari adanya GMC futsal ini, seperti
perekonomian penduduk masayarakat sekitar meningkat. terbentuknya sarana dan
prasarana baru, dll. Namun tetap ada dampak negatif yang ditimbulkan, seperti
apabila hujan, air menggenang di jalan karena saluran air yang tidak lancar dan
tidak adanya daerah respan air. Dalam kasus ini jika ingin berbisnis sebaiknya menganalisis
dulu lingkungan sekitar, kira – kira apa dampak yang akan ditimbulkan apabila
membangun bisnis di daerah tersebut.
Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan dibahas mengenai manfaat kehadiran sebuah bisnis baru
terhadap masyarakat sekitar menurut teori utilitarian.
LANDASAN TEORI
Pengertian Etika Bisnis
Etika Bisnis
merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
Pengertian Utilitarianisme
Utilitarianisme
adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam
menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk
menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian
besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga “Deontologi”
yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi
adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu
perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia,
sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.
Menurut paham
Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. Jadi,
kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan
berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
Etika Utilitarianisme
Dikembangkan
pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748 -1832). Etika Utilitarianisme adalah
tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik,
ekonomi dan legal secara moral.
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
1.
Kriteria
dan Prinsip Etika Utilitarianisme
2.
Nilai
Positif Etika Utilitarianisme
3.
Utilitarianisme
Sebagai Proses dan Standar Penilaian
4.
Analisa
Keuntungan dan Kerugian
5.
Kelemahan
Etika Utilitarianisme
1. Kriteria dan
Prinsip Etika Utilitarianisme
Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa terdapat tiga kriteria prinsip etika utilitarianisme (
Keraf, 1998:94):
1.
Manfaat,
yaitu bahwa kebijakan atau tindakan mendatangkan manfaat atau kegunaan
tertentu.
2. Manfaat
Terbesar, yaitu bahwa kebijakan atau tindakan itu mendatangkan manfaat besar dibandingkan
dengan alternatif lainnya. Dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik adalah
tindakan yang menimbulkan kerugian terkecil.
3.
Manfaat
Terbesar Bagi Orang Sebanyak Mungkin, yaitu bahwa suatu kebijakan atau tindakan
dinilai baik secara moral jika tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar,
melainkan apabila mendatangkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Bertindaklah
sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin
bagi sebanyak mungkin orang.
2. Nilai Postif Etika
Utilitarianisme
Menurut Keraf
(1998:96) terdapat tiga nilai positif etika utilitarianisme, yaitu:
1.
Rasionalitas
Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui keabsahannya. Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif dan rasional.
Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui keabsahannya. Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif dan rasional.
2.
Otonom
Etika utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral untuk berpikir dan bertindak dengan hanya memperhatikan tiga kriteria objektif dan rasional seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak dengan cara tertentu yang tidak diketahui alasannya.
Etika utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral untuk berpikir dan bertindak dengan hanya memperhatikan tiga kriteria objektif dan rasional seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak dengan cara tertentu yang tidak diketahui alasannya.
3.
Universal
Etika utilitarianisme mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi manfaat terbesar bagi banyak orang. Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. Secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia,
Etika utilitarianisme mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi manfaat terbesar bagi banyak orang. Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. Secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia,
3. Etika
Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar Penilaian
Secara umum
etika utilitarianisme dapat dipakai dalam dua wujud yang berbeda, yaitu:
1. Etika
utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan,
kebijaksanaan atau untuk bertindak.
2. Etika
utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang
telah dilakukan dan digunakan untuk mengevaluasi tindakan yang sudah
dijalankan.
4. Analisis Keuntungan
dan Kerugian
1. Keuntungan
dan kerugian, cost and benefits yang dianalisis tidak dipusatkan pada
keuntungan dan kerugian perusahaan
2. Analisis
keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang. Dalam analisis
ini perlu juga mendapat perhatian serius, bahwa keuntungan dan kerugian disini
tidak hanya menyangkut aspek financial, melainkan juga aspek-aspek moral.
3. Analisis
keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang. Benefits yang menjadi sasaran
utama semua perusahaan adalah long term net benefits.
Di dalam analisa
pengeluaran dan keuntungan perusahaan memusatkan bisnisnya untuk memperoleh
keuntungan daripada kerugian. Proses bisnis diupayakan untuk selalu memperoleh
profit daripada kerugian. Keuntungan dan kerugian tidak hanya mengenai
finansial, tapi juga aspek-aspek moral seperti halnya mempertimbangkan hak dan
kepentingan konsumen dalam bisnis. Dalam dunia bisnis dikenal corporate
social responsibility, atau tanggung jawab sosial perusahaan. Suatu
pemikiran ini sejalan dengan konsep Utilitarianisme, karena setiap perusahaan
mempunyai tanggaung jawab dalam mengembangkan dan menaikan taraf hidup
masyarakat secara umum, karena bagaimanapun juga setiap perusahaan yang
berjalan pasti menggunakan banyak sumber daya manusia dan alam, dan
menghabiskan daya guna sumber daya tersebut.
5. Kelemahan
Etika Utilitarianisme
1. Manfaat
merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan
kesulitan yang tidak sedikit
2. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada
dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan
dengan akibatnya.
3.
Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
4. Variabel
yang dinilai tidak semuanya dapat dikuantifikasi
5. Seandainya
ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya
6. Etika
Utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi
kepentingan mayoritas.
Kesulitan dalam
penerapan Utilitarianisme yang mengutamakan kepentingan masyarakat luas
merupakan sebuah konsep bernilai tinggi, sehingga dalam praktek bisnis sesungguhnya
dapat menimbulkan kesulitan bagi pelaku bisnis. misalnya dalam segi finansial
perusahaan dalam menerapkan konsep Utilitarianisme tidak terlalu banyak
mendapat segi manfaat dalam segi keuangan, manfaat paling besar adalah di dalam
kelancaran menjalankan bisnis, karena sudah mendapat ‘izin’ dari masyrakat
sekitar, dan mendapat citra positif di masyarakat umum, namun dari segi
finansial, Utilitarianisme membantu (bukan menambah) peningkatan pendapat
perusahaan.
ANALISIS
Teori
ultirianisme yang berarti “bermanfaat” dengan pengertian suatu perbuatan
adalah baik jika membawa manfaat, tapi mafaat itu harus menyangkut bukan saja
satu dua orang melainkan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan teori
tersebut GMC Futsal ini sudah sesuap teori tersebut, karena dapat memberikan
manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar. Manfaat tersebut dapat dirasakan
pelanggannya mulai dari anak muda sampai orang tua.
Dengan adanya
tempat penyewaan lapangan futsal ini para palanggannya dapat menyalurkan hobi
nya bermain futsal. Futsal sudah diketahui sebagai cabang olahraga, dan juga
sudah diketahui bahwa manfaat olahraga itu pada umumnya untuk mencari
kesehatan, karena sehat itu mahal harganya.
Kemudian di
kalangan siswa dan mahasiswa, futsal ini sangat bermanfaat untuk menjalin
pertemanan, karena dengan futsal ini kita dapat lebih mengenal teman dan dapat
membangun sifat kerjasama antar tim.
Selain itu
manfaat dengan adanya lapangan futsal ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru
bagi masayarakat sekitar. Meskipun jumlahnya tidak banyak akan tetapi cukup
bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari. Banyak orang yang berdagang
makanan dan minuman yang pedagangnya masih berasal dari penduduk di sekitar
lapangan futsal tersebut. Ada juga tukang parkir yang juga merupakan penduduk
daerah lapangan futsal.
Pemerintah juga
ikut mendapatkan manfaat dari adanya lapangan futsal ini, seperti pemasukan
Pajak Bumi dan Bangunan dari GMC Futsal ini, kemudian juga bertambahnya
sarana dan prasarana olahraga yang berguna bagi masyarakat dalam meningkatkan
taraf kesehatan hidup masyarakat.
Manfaat –
manfaat lain yang dapat dirasakan dari adanya lapangan futsal ini yaitu daerah
sekitar lapangan futsal menjadi ramai. Dapat menghilangkan kejenuhan dalam
menjalankan aktivitas sehari – hari yang dilakukan selama seminggu.
Namun disetiap
didirikannya sebuah usaha bisnis pasti ada saja dampak negatifnya. Dalam hal
ini dampak negatif yang diakibatkan adanya GMC Futsal yaitu lahan terbuka yang
harusnya merupakan daerah resapan air dan lahan hijau sekarang menjadi
tertutup. Dan juga lapangan futsal ini terkadang dijadikan ajang taruhan bagi
setiap tim yang bertanding, hal tersebut merupakan hal negatif yang semestinya
tidak perlu dilakukan.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa GMC Futsal ini didirikan sudah memiliki nilai etika
utilitarianisme. Karena GMC Futsal ini sudah cukup banyak memberikan manfaat
bagi orang banyak di berbagai kalangan. Walaupun masih ada dampak negatifnya,
akan tetapi hal tersebut dapat diperbaiki dengan cepat apabila dilakukan
tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
REFERENSI
https://feelinbali.blogspot.co.id/2013/09/etika-bisnis-etika-utilitarianisme.html
(diakses pada tanggal 26 September 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
(diakses pada tanggal 26 September 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Utilitarianisme
(diakses pada tanggal 26 September 2017)
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126015-RB06P31e-Etika%20bisnis-Literatur.pdf
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15642/Teori-Teori+Etika+Bisnis+-+Bab+Ia.ppt
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15645/Etika+Utilitarisme+dalam+Bisnis+-+Bab+III.ppt
0 komentar: