Analisis Kecurangan dalam Berbisnis
Nama :
Muhammad Rizky Kurnia
NPM :
16213130
Kelas : 4EA17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belakangan ini
masalah etika bisnis semakin banyak dibicarakan bukan hanya di dalm negeri,
tetapi juga di negara – negara lain termasuk juga negara – negara maju. Masalah
ini semakin terlihat karena seiring berjalannya waktu semakin banyak orang yang
menjalankan bisnis tidak sesuai dengan etika bisnis yang ada.
Tujuan dari
berbisnis yaitu mencari laba sebesar – besarnya. Hal tersebut sudah tertanam di
otak pebisnis sejak membuka usahanya. Namun tidak seidikit dari mereka yang malah
melanggar. Ada saja orang yang berbuat kecurangan dalam menjalankan bisnisnya.
Jelas – jalas hal tersebut bukan hanya merugikan konsumennya tetapi juga
pebisnisnya. Apabila kecurangannya itu terungkap konsumen akan tidak percaya
lagi pada orang tersebut dan lebih memilih orang lain. Dengan begitu bukannya
mendapatkan untung malah mendapatkan rugi.
Dari uraian di
atas saya akan menganalisis kasus kecurangan dalam berbisnis yang ada di
sekitar lingkungan saya dengan melihat dari sudut pandang etika bisnisnya.
TEORI
Etika berhubungan
dengan prinsip seseorang yang digunakan dalam membuat bermacam-macam pilihan
dan yang mengarahkan mereka pada situasi yang melibatkan konsep benar dan
salah.
Etika bisnis adalah suatu tindakan
yang mendasarkan moral sebagai ukurannya. Di dalam etika bisnis menegaskan
aturan aturan suatu bisnis yang tidak boleh dilakukan dalam kita melakukan
suatu kegiatan bisnis.
Menurut Joel G.
Siegel dan J.K. Shim fraud (kecurangan) adalah untuk merupakan tindakan yang
disengaja oleh perorangan atau kesatuan untuk menipu orang lain dan menyebabkan
kerugian.
Kecurangan atau curang identik
dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun
tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak
sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat
curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan
yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat,
paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia
dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan,
aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan
secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau
norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa
tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma
tersebut dan jadilah kecurangan.
Contoh
Kasus
Dalam kasus ini saya
akan menceritakan kasus kecurangan yang dialami oleh tante saya ketika membeli
buah si sebuah toko penjual buah. Saat itu tante sedang dalam perjalanan pulang
mampir ke sebuah toko penjual buah untuk membeli buah dan di bawa pulang.
Setelah melihat – lihat dan memilih tante saya akhirnya membeli buah
kelengkeng. Tante saya memilih kelengkeng yang bagus – bagus, sedangkan yang
tidak bagus dipisahkan. Kemudian setelah memilih dibawalah buah itu ke kasir
dan ditimbang berapa beratnya. Setelah ditimbang tante saya membayar sejumlah
uang sesuai harga buah yang sudah ditimbang tadi. Sampai sini tidak ada
kecurangan yang terlihat oleh tante saya. setelah keluar dari toko dan berjalan
belum cukup jauh tante saya memiliki perasaan tidak enak, lalu di cek lah isi
kantong plastik yang di bawanya. Setelah dilihat buah kelengkeng yang ada
didalamnya ternyata tidak sesuai dengan yang dipilihnya sebelumnya. Buahnya
masih kecil, keras, beberapa ada yang kematangan. Menyadari hal tersebut tante
saya berpikir kalau dia telah ditipu oleh penjualnya dengan menukar buah yang
dipilihnya. Karena merasa dirugikan tante saya kembali ke toko tersebut meminta
penjelasan dan meminta untuk diganti buah yang dibawanya. Tante saya tidak berargumen
panjang lebar, setelah diganti buahnya dia langsung pergi pulang meninggalkan
toko tersebut.
ANALISIS
Dari kasus di
atas menurut saya kecurangan yang dilakukan si penjualnya sangat tidak bermoral
dan tidak benar. Penjual menukar isi kantong plastik buahnya secara diam – diam
sehingga tidak ketahuan oleh si pembeli.
Jika dilihat
dari sisi etika bisnis, penjual sudah melanggar beberapa prinsip etika bisnis.
Pertama prinsip kejujuran, dengan tindakan menukar buahnya itu sudah dapat
dikatakan tindakan yang tidak jujur. Walaupun dilakukan secara sadar maupun
tidak penjual tidak dapat mengelak dari apa yang sudah dilakukannya. Kemudian tidak
berniat jahat, ini berkaitan dengan prinsip kejujuran. Jika dilihat dari
kasusnya memang penjual tidak berniat jahat tetapi hanya ingin mendapatkan
untung yang lebih dengan menjual buah yang tidak layak dan menyimpan buah yang
masih bagus untuk dijual lagi. Tetapi walaupun begitu dimata pembeli penjual
tetap terlihat berniat jahat dengan tindakannya itu.
Dengan tindakan
yang dilakukan pada kasus tersebut mambuat citra penjual menjadi buruk dimata
para pembeli. konsumen menjadi enggan untuk datang ke toko itu lagi dan
menyebabkan kerugian. Untuk itu seharusnya penjual harus dapat menjual buahnya
dengan lebih jujur. Jangan melakukan hal – hal yang membuat konsumen rugi. Dan
juga jangan terlalu berlebihan untuk mendapat untung yang besar dengan
melakukan segala hal yang melanggar norma. Penjual harus menerapkan bisnis yang
beretika agar tidak menimbulkan banyak masalah.
REFERENSI
http://b_sundari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36759/Pengantar+Etika+Bisnis+%26+Kecurangan+(2)
http://nita-marlina.blogspot.co.id/2014/11/pelanggaran-kecurangan-dalam-etika.html
http://indrawanprimaputra.blogdetik.com/2013/11/07/pelanggaran-etika-bisnis/
0 komentar: